Minggu, 14 Februari 2010


terkadang kita melupakan banyak hal, termasuk ber dzikir mengingat Allah di setiap waktu,
marilah berdoa akhi/ukhtifillah


1. Doa Sebelum Makan

Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaari Bismillahirrahmaaniraahiimi.


Artinya : Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR Ibnu as-Sani)

2. Doa Sesudah Makan

Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiina

Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami muslim. (HR Abu Daud)

Alhamdulilaahilladzi ath’amanii hadzaa wa razaqaniihi min ghayri hawlin minnii wa laa quwwatin.

Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan melipahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatanku. (HR Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

3. Doa Sebelum Tidur

Bismikallahhumma ahyaa wa bismika amuutu.

Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati. (HR Bukhari dan Muslim)

4. Doa Sesudah Bangun Tidur

Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin nusyuuru

Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami. Kepada-Nya-lah kami akan kembali (HR Bukhari)

5. Doa Terkejut Bangun Dari Tidurr

A’uudzu bikalimaatillahit tammaati min ghadhabihi wa min syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuni

Artinya : Aku berlindung dengan kalimah Allah yang sempurna dari kemarahan Allah dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari gangguan setan dan dari kehadiran mereka (HR Abu Daud dan Tir-middzi)

6. Doa Mimpi Baik

Alhamudlillaahirrabbil ‘alamiina

Artinya : Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam (HR Bukhari)

7. Doa Mimpi Tidak Baik

Allaahumma innii a;uudzu bika min ‘amalisy syaythaani, wa sayyi’aatil ahlaami

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk (HR Ibn as-Sani)

8. Doa Sesudah Duduk Bangun Tidur

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka allahuma zidnii ‘ilman wa laa tuzigh qalbii ba’da idz hadaitanii wa hablii min ladunka rahmatan innaka antal wahhaabu.

Artinya : Tidak ada Tuhan melainkan Engkau, maha suci Engkau ya Allah. Ya Allah, tambahlah ilmuku dan janganlah Engkau gelincirkan hatiku setelah Engkau memberi petunjuk kepadaku, dan karuniakanlah rahmat untuk-ku daripada-Mu, sesungguhnya Engkaulah yang maha Memberi. (HR Abu Daud)

9. Doa Menjelang Shubuh

Allaahumma innii a’uuzdu bika min dhiiqid dun-yaa wa dhiiqi yaumil qiyaamati.

Artinya : Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesempitan dunia dan kesempitan hari kiamat. (HR Abu Daud)

10. Doa Menyambut Datangnya Pagi


Ashbagnaa wa ashbahal mulku lillaahi ‘Azza wa jalla, wal hamdu lillaahi, wal kibriyaa’u wal ‘azhamatu lillaahi, wal khalqu wal amru wallailu wannahaaru wa maa sakana fiihimaa lillaahi Ta’aalaa. Allahummaj’al awwala haadzan nahaari shalaahan wa ausathahu najaahan, wa aakhirahu falaahan, yaa arhamar raahimiina.

Artinya : Kami telah mendapatkan Shubuh dan jadilah segala kekuasaan kepunyaan Allah, dan segala puji bagi Allah, demikian juga kebesaran dan keagungan, penciptaan makhluk, segala urusan, malam dan siang dan segala yang terjadi pada keduanya, semuanya kepunyaan Allah Ta’ala. Ya Allah, jadikanlah permulaan hari ini suatu kebaikan dan pertengahannya suatu kemenangan dan penghabisannya suatu kejayaan, wahai Tuhan yang paling Penyayang dari segala penyayang.

Allahumma innii as’aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbalan

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang berguna, rezki yang baik dan amal yang baik Diterima. (HR Ibnu Majah)

11. Doa Menyambut Petang Hari

Amsainaa wa amsal mulku lillaahi walhamdulillahi, laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu. Allahumma innii as’aluka min khairi haadzihil lailati wa khhaiiri maa fiihaa, wa a’uudzu bika min syarrihaa wa syarrimaa fiihaa. Allaahumma innii a’udzuu bika minal kasali walharami wa suu’il kibari wa fitnatid dun-yaa wa ‘adzaabil qabri.

Artinya : Kami telah mendapatkan petang, dan jadilah kekuasaan dan segala puji kepunyaan Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan kebaikan yang terdapat padanya dan aku berlindung dengan-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang terdapat padanya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari malas, tua bangka, dan dari keburukan lanjut umur dan gangguan dunia dan azab kubur. (HR Muslim)

Allaahumma anta rabbii, laa ilaaha illaa anta, ‘alaika tawakakaltu wa anta rabbul ‘arsyil ‘azhiimi, maa syaa’allahu kaana, wa maa lam yasya’ lam yakun. Laa haula wa laa quwwata illaa billahil ‘alliyyil ‘azhiimi. A’lamu annallaaha ‘alaa kuli syai’in qadiirun, wa annallahu qad ahaatha bukillin syai’in ‘ilman. Allahumma innii a’uudzu bika min syarri nafsii, wa min syarri kuli daabbatin anta aakhidzun bi naashiyatihaa. Inaa rabbii’alaa shiraathin mustaqiimin.

Artinya : Ya allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang lain kecuali Engkau, kepada-Mu aku bertawakkal, dan engkau adalah penguasa ‘Arasy Yang Maha Agung, apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya, tidak akan terjadi, tidak ada daya dan upaya melainkan dengan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Aku mengetahui bahwa Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu, dan bahwa pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari kejahatan dariku, dan kejahatan setiap binatang yang melata yang Engkau dapat bertindak terhadapnya, sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.

12. Doa Masuk Rumah

Assalaamu ‘alaynaa wa ‘ alaa ‘ibaadillahish shaalihiina. Allaahumma innii as-aluka khayral mawliji wa khayral makhraji. Bismillahi walajnaa wa bismillaahi kharahnaa wa ‘alallahi tawakkalnaa, alhamdulilaahil ladzii awaanii.

Artinya : Semoga Allah mencurahkan keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba-Nya yang shalih. Ya Allah, bahwasanya aku memohon pada-Mu kebaikan tempat masuk dan tempat keluarku. Dengan menyebut nama-Mu aku masuk, dan dengan menyebut nama Allah aku keluar. Dan kepada Allah Tuhan kami, kami berserah diri. Segala puji bagi Allah yang telah melindungi kami. (HR Abu Daud)

13. Doa Keluar Rumah

Bismilaahi tawakkaltu ‘alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi.

Artinya : Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja. (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

14. Doa Menuju Masjid

Allaahummaj’al fii qalbii nuuran wa fii lisaanii nuuran waj’al fii sam’ii nuuran waj’al fii basharii nuuran waj’al min khalfii wa min amaamii nuuran waj’al min fawqii nuuran wa min tahtii nuuran. Allahumma a’thinii nuuran.

Artinya : Ya Allah, jadikanlah dalam qalbuku nur, dalam lisanku nur, jadikanlah dalam pendengaranku nur dan dalam penglihatanku nur. Jadikanlah dari belakang-ku nur dan dari depanku nur. Jadikanlah dari atasku nur dan dari bawahku nur. Ya Allah, berilah aku nur tersebut. (HR Muslim)

15. Doa Masuk Masjidn>

A’uudzu billahil ‘aliyyil ‘azhiimi. Wa biwajhihil kariimi, wa bisulthaanihil qadiimi minasy syaythaanir rajiimi alhamdu lillahi rabbil ‘aalamiina. Allaahumma shalli wa sallim ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin. Allaahumaghfirlii dzunuubii waftah lii abwaaba rahmatika.

Artinya : Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Dan demi wajah-Nya Yang Maha Mulia dan dengan kekuasaan-Nya Yang tak berpermulaan (berlindung aku) dari kejahatan syaitan yang terkutuk. Segala puji kepunyaan Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, sanjung dan selamatkanlah Nabi Muhammad saw. Dan keluarganya. Ya Allah, ampunilah segala dosaku dan bukakanlah bagiku segala pintu rahmat-Mu. (HR Abu Daud)

Allaahummaftah lii abwaaba rahmatika.

Artinya : Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu. (HR Muslim)

16. Doa Keluar Masjid

Allaahumma innii as’aluka min fadhlika

Artinya : Ya Allah, aku memohon kepada-Mu karunia-Mu. (HR Muslim, Abu Daud, an-Nasa’I dan Ibnu Majah)

Minggu, 24 Januari 2010

Lamaranmu Kutolak!


Mereka, lelaki dan perempuan yang begitu berkomitmen dengan agamanya. Melalui ta’aruf yang singkat dan hikmat, mereka memutuskan untuk melanjutkannya menuju khitbah. Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan.

Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru pertempuran semasa aktivitasnya di kampus, tetapi pertempuran yang sekarang amatlah berbeda. Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka menggenapkan agamanya. Maka, di suatu pagi, di sebuah rumah, di sebuah ruang tamu, seorang lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk ‘merebut’ sang perempuan muda, dari sisinya.

“Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?” tanya sang setengah baya.
“Iya, Pak,” jawab sang muda.

“Engkau telah mengenalnya dalam-dalam? ” tanya sang setengah baya
sambil menunjuk si perempuan.
“Ya Pak, sangat mengenalnya, ” jawab sang muda, mencoba meyakinkan.

“Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model seperti itu!” balas sang setengah baya.

Si pemuda tergagap, “Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu.”

“Lamaranmu kutolak. Itu serasa ‘membeli kucing dalam karung’ kan, aku tak mau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya. Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?” balas sang setengah baya,keras.

Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang lelaki muda. Bisiknya, “Ayah, dia dulu aktivis lho.”

“Kamu dulu aktivis ya?” tanya sang setengah baya.
“Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di Kampus,” jawab sang muda, percaya diri.

“Lamaranmu kutolak. Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama
istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo rumahku ini kan?”
“Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak yang nggak datang kalau saya suruh berangkat.”

“Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok mau ngatur keluargamu?”

Sang perempuan membisik lagi, membantu, “Ayah, dia pinter lho.”
“Kamu lulusan mana?”

“Saya lulusan Teknik Elektro UGM Pak. UGM itu salah satu kampus
terbaik di Indonesia lho Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM ini tho? Menganggap saya bodoh kan?”

“Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya saja tujuh tahun, IPnya juga cuma dua koma Pak.”

“Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik anak-anakmu kelak?”

Bisikan itu datang lagi, “Ayah dia sudah bekerja lho.”
“Jadi kamu sudah bekerja?”
“Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera
jualan produk saya Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu
nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu.”

“Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak
terlalu laku.”

“Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu,
kalau kerja saja nggak becus begitu?”

Bisikan kembali, “Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya.”
“Rencananya maharmu apa?”

“Seperangkat alat shalat Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf.”

“Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku.”

Bisikan, “Dia jago IT lho Pak”

“Kamu bisa apa itu, internet?”

“Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak saya nge-net.”

“Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata.”

“Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter, Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu.”

Bisikan, “Tapi Ayah…”

“Kamu ke sini tadi naik apa?”
“Mobil Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya Riya’. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik.”

“Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir”

“Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini namanya payah. Memangnya anakku supir?”

Bisikan, “Ayahh..”

“Kamu merasa ganteng ya?”
“Nggak Pak. Biasa saja kok”
“Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang cantik ini.”
“Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!”

Sang perempuan kini berkaca-kaca, “Ayah, tak bisakah engkau tanyakan soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?”

Sang setengah baya menatap wajah sang anak, dan berganti menatap sang muda yang sudah menyerah pasrah.

“Nak, apa adakah yang engkau hapal dari al-Quran dan Hadits?”

Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga.
Pun pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya, “Pak, dari tiga puluh juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja.
Hadits-pun cuma dari Arba’in yang terpendek pula.”

Sang setengah baya tersenyum, “Lamaranmu kuterima anak muda. Itu
cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja pun, aku masih tertatih.”

Mata sang muda ikut berkaca-kaca.




(k.oleh, ngiring nya ^^ hatur nuhun pisan kanggo samudaya ilmuna, diantosan pkna, sukses k.oleh)

Sabtu, 16 Januari 2010

Pergi untuk Kembali


Dan kumohonkan maaf
Atas kepergian sesaat
percaya
Semua indah pada waktunya
Semua yang harusnya berjumpa akan bersua
Dan yang harusnya pergi
Tak kan kembali


Sahabat
Jordan
Kepadamu ku mohon keihlasan yang dalam
Atas ketidak sanggupanku menyertaimu
Kita telah mencoba, tapi ku katakan saat ini
Ku tak mampu
Mungkin benar, kuranglah kesabaranku, tipislah ketabahanku
Tapi sungguh, inilah batas mampuku..
Terbanglah setinggi langit biru
Seperti selama ini kau mau
Ku tak punya daya halangi kepakan sayapmu
Meski teramat ingin beri terbaik padamu
Ku kan tetap disini. berpijak di bumi,
Karna janji atas perjuanganku saat ini adalah pasti
Dan ku akan selalu bertahan tegak di sisi.
Jangan bersedih, Ku Tak ada Kau kan tetap ada
Ku diam kau kan tetap bersuara
Kita berjumpa lewat untaian doa sahabatku
Kupastikan itu padamu

Park Jie sunk

Kepadamu atas segalanya
Ku bukan lari
Bukan bersembunyi
Ku tak berniat pergi
Tapi ku ingin genapi janji
Dan kuingin buktikan janji
Kau yang terbaik hingga hari ini
Tak ada gantimu
Tak ada selainmu
Kita sendiri tapi tak boleh sepi
Ingat “janji bertemu di syurga”
Bawalah itu besertamu
Dan dalam langkahku

Sahabat
kk
persahabatn kita adalah segalanya
kau buktikan banyak hal tuk selamatkan mahkotanya
Kau lakukan beribu cara untuk kokohkan tahtanya
Hingga hari
Persahabatan kita diuji
Kau tetap berlalu
Dan ku hanya terpaku
Kau kan tetap jadi sahabatku
Namamu tersebut dalam permohonan Malamku
Tetaplah berjalan hingga kau temukan penghujung lembaran ceritamu


Sahabat, disertai apapun dibelakang kata nya
Ia tetap sahabat
temani saat luka suka dan lara
Sahabat tak tersekat jumpa
Tak hilang terbatas tatap mata

Semoga masih ada sebaris maaf untukku

Jumat, 15 Januari 2010

Jemput Aku Bintang


Ini semua tentang nya,

Tentang hiasan megah langit malam,

Tentang warna terang alam terbentang…

Selalu mengaguminya, tak pernah berhenti mengaguminya..

Bintang temani jalan sendiri

….

Disebuah tempat di sudut kota, dua orang sahabat bercakap akrab dan bercengkrama mesra

2 sahabat Saling bercerita bicara tentang bintang yang terangi jiwa mereka

Sejenak mereka membuka kotak nostalgia membawa serta kenangan didalamnya.

Seorang bercerita bintangnya sekejab hampir utuh menjadi miliknya, terwujud, bintang yang akan tanpa bertabir lagi.. Bintang yang dulu hanya jadi batu biasa diantara ratusan mozaik batu menyapa dalam cerita akademika

Seorang lainnya bertutur bintangnya jauh disana akan segera datang dan genapkan terang hidupnya. Jadikan juga tanpa tabir lagi… Bintang yang dulu juga hanya jadi batu terukir lekat dalam hari tanpa terpatri dan tertancap dalam hari.

Ya, saat itu mereka bahagia, menyambut terbit bintang abadi temani malam sendiri.. Menyambut sang bintang terwujud hasil metamorfosa sempurna.

Bahagia,,

Tapi sekejab semuanya jadi hampir tak bermakna

2 Sahabat berjumpa lagi dalam kesedihan dan tangis haru tak tertahankan,

Waktu yang hanya diam membisu, menabur cerita baru. 2 Sahabat hilang akan bintangnya

1 bintang pergi tak kan kembali, selamanya…

Dan satu bintang pergi tanpa bicara akankah ia kembali meski untuk jangka hari yang begitu lama.

2 sahabat terdiam, mencoba mencari indah dibalik gundah,

Coba tegar diatas kepalan hati yang terlanjur jadi serpihan seakan abstrak tak bergeliat.

2 Sahabat yang tak kan berhenti kagumi Bintang tertinggi, 2 tahun sinari hati, memandu gapai mimpi.

Titipkan segenap doa untukmu wahai bintang 1, Kau telah dapatkan keindahan abadimu di Sisi-Nya.

Dan Kusertai langkahmu dengan iringan doa wahai bintang 2. Ku akan memandangmu dari sisi gelap tak terlihat, berharap tak lama lagi kau temukan gelapku dan bawa cahaya jemput diamku. Sepenuh harap kau kembali wujudkan rayn belum sempat tarhadiri

“Saat Kau Lihat Malam Hari Penuh Bintang

Disana Kau akan Temui Aku

berdiri menatap penuh Harap…”



"Key To My Life"

You're the key to my life...
Rain on the window covers the trace
Of all the tears that I've had to waste
And now I'm missing you so
And I won't let you go away
Stain on the desktop where coffee cups lay
And memories of you forever will stay
And the scent of your perfume
And the smile on your face will remain...

And I never gave up hope when things got me down
But I just bit on my lip and my face began to frown
Cos that was just my pride and I've nothing else to hide
And now the way is clear and all I want to say is..

All of my life the doors have been closed now
And all of my dreams have been locked up inside
But you came along and captured my heart
You're the key to my life

Year after year, was blaming myself
For what I'd done, just thought of myself
I know that you'll understand
This was all my own fault, don't go away..

And I never gave up hope when things got me down
But I just bit on my lip
And my face began to frown
Cos that was just my pride and I've nothing left to hide
And now the way is clear and all I want to say is...


you know that I feel for you
There ain't nothing that I wouldn't do
Stop the thunder and the pouring rain
You're the one that's going to stop the pain
you know that I feel for you
There ain't nothing that I wouldn't do
Stop the thunder and the pouring rain
Listen to me can't you hear what I say...

Kamis, 14 Januari 2010

Lima belas menit di Yogyakarta….


Sejenak menarik nafas untuk memulai kembali kerja syaraf yang lebih sering menegang belakangan ini. Seketika pandangan menembus cakrawala singgah di kota nan jauh disana. Tempat berpadu eksotisnya budaya, karya yang begitu istimewa, tatanan rupa nan sempurna, Tak kuasa tuk terus bercengkrama memandangnya. Yogyakarta… Belum pernah lagi menapakkan kaki disana setelah 17 tahun lalu, entah bagaimana rupa kota itu. Masih elok kah, atau ia tak kuasa tergerus serbuan dahsyat virus mega politan yang menulari lugunya kota cantik itu.

Yogyakarta…

Sekali lagi ingin kembali kesana, ada begitu banyak yang belum tersampaikan padanya. Yogyakarta tetap setia, menanti dan melepas siapapun yang datang dan pergi. Sejak hari itu, Belum lagi kaki ini menyusuri jejak basah tanah pagi di sekitaran hijaunya lukisan alam terbentang, belum juga lidah ini termanjakan manisnya sajian sederhana dijajakan dengan tulusnya rasa. Sungguh lima belas menit yang membangkitkan mengenang Yogyakarta. Yogya yang tak pernah mati dan tak kan berhenti hati untuknya.

Yogyakarta di hati

Senin, 28 Desember 2009

..... surat

Bismillah

.....Aku bukanlah seorg gadis yg cerewet dlm memilih pasangan hidup. Siapalah diriku utk memilih permata sedangkn aku hanylah sebutir pasir yg wujud di mana2. Namun aku juga punya keinginan sprti wanita shaleha yg lain, dilamar lelaki yg bakal dinobatkan sbagai ahli syurga. Memimpinku ke arah tujuan yg satu.

Tidak perlu engkau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf alaihisalam, juga harta sebanyak perbendaharaan Nabi Sulaiman alaihisalam, atau wilayah seluas kekuasaan Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam, yg mampu mendebarkan hati jutaan gadis utk membuatku terpikat.

Andai engkau jodohku yg tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih di hatiku juga di hatimu, itu janji Allah. Akan tetapi selagi kita tdk diikat dgn ikatan yg sah, selagi kita blm diikat dlm tali pernikahan, selagi itu juga jgn dimubazirkan perasaan itu krn kita masih tdk memiliki hak utk begitu. Juga jgn mlampaui batas yg tlah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan2 seperti itu akan mberi kesan yg tdk baik dlm kehidupan kita kelak. ...

Permintaanku tdk baxk, cukup engkau menyerahkan seluruh dirimu pd pencarian keridhoan Allah. Aku akan amat bernilai andai dpt menjadi tiang pexngga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bsyukur kirax akulah yg ditakdirkn meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku utkmu berpaut swaktu rebah atau tersungkur di medan yg dijanjikan Allah dgn kemenangan atau syahid itu. Akan ku keringkan darah dr lukamu dgn tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam air mata darah andai engkau menyerahkan seluruh cintamu kpdku. Cukuplah engkau mencintai Allah dgn sepenuh hatimu, krn dgn mencintai Allah, engkau akan mencintaiku krnNya. Cinta itu lebih abadi drpd cinta biasa. Smoga cinta itu juga yg akan mempertemukan kita kembali di syurga."
(Surat Penantian Akhwat; Untukmu yg halal bagiku)



(thx kang muhajir)

Minggu, 27 Desember 2009

no title

Bismillah

"nak,.. itulah hidup"

ungkap seorang ibu tatkala menasehati anaknya saat sang putri bercerita ttg kegundahan hatinya, dan segudang permasalahan hidupnya.
sambil berurai air mata di pangkuannya, sang ibu membelai lembut kepala sang putri kesayangan untuk meredakan kesedihan hatinya yang teramat dalam. sang anak pun menatap wajah ibunya yang teduh.
"jangan bersedih anakku, Mintalah kepada Dia yang punya segalanya"
sesaat sang putri terdiam dan mengangguk setuju..


Ya, inilah hidup,
betapa pun pahit manis pedasnya, inilah hidup.



"Laa Yukalifullahu Nafsan Illa wus'ahaa.."